Jaranan Joyo Manggolo Putro

Kuda lumping yang disebut juga dengan Jaranan adalah tarian tradisional Jawa yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Di dalam tarian ini menampilkan sekelompok prajurit yang tengah menunggang kuda. Jaranan ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang dianyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda, dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastic atau sejenisnya yang digelung atau dikepang. Konon, tari kuda lumping adalah tari kesurupan. Seringkali dalam pertunjukan jaranan menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, atau berjalan di atas pecahan kaca.

Aksi dari Jaranan Joyo Manggolo Putro

Kesenian Jaranan sudah tersebar di seluruh Indonesia terutama daerah Jawa Timur yang merupakan asal mula jaranan, seluruh daerah Jawa Timur tak terkecuali di Desa Tugu, kecamatan Sendang, kabupaten Tulungagung. Salah satu perkumpulan Jaranan yang ada di Desa Tugu adalah Jaranan Joyo Manggolo Putro (JMP). JMP sendiri didirikan pada tahun 2016 yang dipelopori oleh Bapak Suladi yang memiliki kecintaan terhadap kesenian. Tujuan didirikan JMP adalah untuk melestarikan kesenian jaranan terutama di Desa Tugu. Sampai dengan sekarang JMP memiliki kurang lebih sebanyak 40 anggota. Anggota JMP terdiri dari pemuda remaja yang berasal dari seluruh kecamatan Sendang, tidak hanya dari Desa Tugu saja.

Aksi dari Jaranan Joyo Manggolo Putro

JMP melakukan pentas di berbagai acara seperti acara pernikahan, acara kemerdekaan, acara rakyat, dan undangan lainnya. Selain itu JMP juga telah pentas di daerah lain seperti Kediri dan yang paling jauh adalah pentas di Malang. Jenis Jaranan yang sering di tampilkan adalah Jaranan Kedirian. Jika ada orang yang berminat untuk mempelajari kesenian Jaranan di JMP bisa langsung menghubungi Pak SuladiĀ (081232085910).

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?