Tugu– JMP invites hundreds of people to come on Sunday (June 5th of 2022) . JMP is one of the arts in Tugu Village, Sendang District which still survives to this day. JMP is an abbreviation of Joyo Manggolo Putro which is the name of Jaranan art group  in Tugu Village which is led by Mr. Suladi. It is named “Joyo” because he hopes that this art will be victorious forever and be loved by all people. This jaranan is kind of Kedirian Jaranan. It was formed on December 26th, 2017 consisting of 35 members, namely 18 people acting as jaran, 12 people as barong, 3 people as “celeng” and 2 people as bachelor ganong. They are a group of people who are full of enthusiasm and are willing to work together to establish this jaranan group.

JMP has been repeatedly staged for performances at weddings, circumcisions and so on. Apart from Tulungagung, JMP has also been staged in Blitar. Actually staging the JMP event is a  “halal bihalal” event with members and will be staged in Mr. Suladi’s own yard as a leader. However, when he asked the village head for permission for the performance, he suggested that this performance be shown at the LODJI Tugu field so that all the people could join in watching. And it’s true, even though it was raining, the visitors were very enthusiastic. Hundreds of people from various villages gathered together to watch this show. JMP is indeed liked by all groups, from children, teenagers, to adults. According to a permit agreement with the Resort Police, this performance is allowed to appear only from 4 p.m until 10 p.m If there is a fight, brawl and the like, the risk will be borned by the Leader. Finally Mr.  Suladi and his group complied with this rule and the activity went smoothly.

 

(Tugu– JMP mengundang ratusan warga untuk datang Minggu (5 Juni 2022) . JMP adalah salah satu kesenian di Desa Tugu Kecamatan Sendang yang masih bertahan sampai saat ini. JMP adalah singkatan dari Joyo Manggolo Putro yang merupakan nama kesenian jaranan di Desa Tugu yang diketuai oleh Pak Suladi. Dinamakan “Joyo” karena berharap kesenian ini akan berjaya selamanya dan disukai semua kalangan. JMP ini adalah salah satu jenis jaranan  Kedirian. Grup jaranan  ini dibentuk pada tanggal 26 Desember 2017 yang terdiri dari 35 anggota yakni 18 orang berperan sebagai jaran, 12 orang sebagai barong, 3 orang sebagai celeng dan 2 orang sebagai bujang ganong. Mereka adalah kumpulan orang yang penuh dengan semangat dan mau bersama-sama berjuang untuk mendirikan grup jaranan ini.

JMP telah berulang kali dipentaskan untuk pertunjukan dalam acara pernikahan, sunatan dan lain sebagainya. Selain di Tulungagung, JMP juga sudah pernah dipentaskan di kota Blitar. Sebenarnya pementasan acara JMP ini adalah acara halal bihalal grup dengan anggota dan akan dipentaskan di halaman rumah Pak Suladi sendiri selaku ketua. Tetapi ketika meminta izin untuk pementasan ke kepala desa, Beliau menyarankan untuk pementasan ini ditampilkan di lapangan LODJI Tugu supaya semua masyarakat bisa ikut menyaksikan. Dan benar sekali, meski hujan turun, para pengunjung luar biasa sekali antusiasnya. Ratusan masyarakat yang berasal dari berbagai desa berkumpul jadi satu menyaksikan pertunjukan ini. JMP ini memang disukai semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Sesuai kesepakatan izin dengan pihak POLRES, pementasan ini diizinkan tampil hanya dari pukul 16.00 hingga 22.00. Jika ada tawuran dan sejenisnya, resiko akan ditanggung oleh Ketua. Akhirnya Pak Suladi dan grupnya mematuhi peraturan ini dan kegiatan berjalan dengan lancar.)

 

Playing in the rain (hujan-hujanan)

 

There are 2 celengs dancing (Ada 2 pemain celeng sedang menari)

 

The crowd of visitors on the stage (keramaian pengunjung di panggung)

 

 

The crowd of visitors (Keramaian pengunjung)

 

 

 

 

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?