TUGU-Pemberian Vitamin A pada Balita di Posyandu Balita Desa Tugu Kecamatan Sendang, Selasa (2 Agustus 2022) . Ada yang berbeda dalam kegiatan posyandu balita pada bulan ini. Pada bulan Agustus adalah bulan pemberian vitamin A pada balita oleh tenaga kesehatan yang kali ini diberikan oleh Bu Erna selaku Bidan Desa. Seperti biasa, para balita melakukan tahapan kegiatan posyandu pada umumnya yakni: penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan pemberian vitamin A. Beberapa anak menangis karena takut tapi tidak sedikit juga yang antusias mendapatkan vitamin A ini. Para balita mengantri dengan sabar dan bergantian untuk mendapatkan vitamin.
Bulan Februari adalah saatnya Bulan Kapsul Vitamin A di Indonesia. Sebenarnya bukan hanya Februari, namun juga Agustus. Kedua bulan ini memang ditetapkan sebagai Bulan Kapsul Vitamin A oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Di Bulan Kapsul Vitamin A, maka bayi dan balita usia 6-59 bulan akan mendapatkan kapsul vitamin A yang penting dalam kesehatan. Vitamin A tidak dibentuk oleh tubuh, sehingga kita harus mendapatkannya dari sumber luar, bisa makanan atau suplemen vitamin A.
Vitamin A adalah nutrisi penting yang berperan dalam banyak proses tubuh, termasuk fungsi kekebalan, reproduksi, kesehatan kulit, penglihatan yang sehat, pertumbuhan dan perkembangan hingga menunjang fungsi jantung, paru, ginjal dan organ lainnya.
Ada dua jenis utama vitamin A: Vitamin A yang telah dibentuk sebelumnya. Ini datang dalam bentuk retinol dan terdapat pada dalam sumber makanan hewani, termasuk daging, ikan, unggas, dan produk susu. Berikutnya adalah provitamin A, berupa karotenoid, terutama beta karoten, yang hadir dalam makanan nabati, seperti buah-buahan dan sayuran.
Menurut laman Science Direct, vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak, yang vital dalam menjaga permukaan kornea dan sklera, integritas epitel saluran pernafasan, saluran kencing dan pencernaan, serta berperan dalam ekspresi gen. Tunjangan harian vitamin A yang direkomendasikan untuk anak-anak berkisar antara 400 hingga 700 μg. Kadar retinol plasma normal adalah 20-50 μg / dL. Kekurangan vitamin A mengakibatkan masalah pada mata dan penglihatan, diferensiasi seluler, dan fungsi sistem kekebalan yang dimediasi oleh sel dan humoral.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merekomendasikan pendekatan suplementasi pada anak-anak antara usia 6 dan 59 bulan pada populasi tertentu yang berisiko mengalami defisiensi. WHO telah mengklasifikasikan kekurangan vitamin A sebagai masalah kesehatan masyarakat yang mempengaruhi sekitar sepertiga dari anak-anak berusia 6 hingga 59 bulan pada tahun 2013, dengan tingkat tertinggi di sub-Sahara Afrika (48 persen) dan Asia Selatan (44 persen).
Data WHO menyebut, kekurangan vitamin A mempengaruhi sekitar 190 juta anak usia prasekolah, kebanyakan dari Afrika dan Asia Tenggara.
Dikutip dari laman UNICEF, kekurangan vitamin A adalah penyebab utama kebutaan pada masa kanak-kanak yang dapat dicegah dan meningkatkan risiko kematian akibat penyakit umum masa kanak-kanak seperti diare. Suplementasi vitamin A dosis tinggi secara berkala adalah intervensi berbiaya rendah yang terbukti mengurangi semua penyebab kematian sebesar 12 hingga 24 persen, dan oleh karena itu merupakan program penting dalam mendukung upaya untuk mengurangi kematian anak.
Pada bayi dan anak-anak, vitamin A sangat penting untuk mendukung pertumbuhan yang cepat dan membantu memerangi infeksi. Asupan vitamin A yang tidak mencukupi dapat menyebabkan defisiensi vitamin A yang memicu gangguan penglihatan berupa rabun senja dan dapat meningkatkan risiko penyakit dan kematian akibat infeksi pada masa kanak-kanak, termasuk campak dan diare.
Idealnya, anak-anak harus mendapatkan cukup vitamin A dari makanan yang seimbang dan sehat yang mencakup susu, keju, telur, buah-buahan dan sayuran seperti mangga, pepaya, wortel, ubi dan labu atau makanan yang diperkaya vitamin A. Namun, di negara berpenghasilan rendah, anak kecil sering tidak makan makanan seimbang yang kaya akan vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup. Anak-anak ini sangat rentan terhadap kekurangan vitamin A dan akibat jangka panjang yang menghancurkan.
Vitamin A dapat dengan aman diberikan kepada anak-anak dalam dosis besar (daripada dosis kecil yang lebih sering) karena dapat disimpan oleh tubuh dan dilepaskan seiring waktu sesuai kebutuhan. UNICEF menyebut banyak negara telah berhasil mengintegrasikan strategi untuk memberikan suplemen vitamin A kepada bayi dan anak-anak dalam kebijakan kesehatan nasional mereka, termasuk pengiriman selama kunjungan kesehatan rutin dan imunisasi.
DOKUMENTASI:
PEMBERIAN VITAMIN A KEPADA BALITA:
sumber: https://www.sarihusada.co.id/